PERBEDAAN LAJU BIODEGRADASI DAN UKURAN PORUS SCAFFOLD GELATIN-KITOSAN BERBAGAI BERAT MOLEKUL

Rekayasa jaringan merupakan ilmu yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti jaringan dan organ dalam tubuh. Scaffold merupakan biomaterial padat berpori berbentuk tiga dimensi yang berfungsi untuk meningkatkan interaksi sel, adesi sel dan deposisi matrik ekstraselular (ECM). Scaffold yang dibuat dari gabungan gelatin kitosan dapat memberikan struktur porositas yang baik dan dapat mendukung proliferasi sel. Laju biodegradasi dan ukuran porus merupakan sifat yang harus dimiliki oleh scaffold bila diaplikasikan dalam rekayasa jaringan. Tujuan: Mengetahui perbedaan laju biodegradasi dan ukuran porus scaffold gelatin – kitosan berbagai berat molekul. Metode: Scaffold disintesis dari gelatin-kitosan berbagai berat molekul menggunakan perbandingan 1:1 dengan metode freeze-drying selama 2x24 jam. Sampel diuji laju biodegradasi dengan direndam larutan lisozim dalam media PBS dan ukuran porus diuji dengan scanning electron microscope. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan Tukey HSD. Hasil: Nilai laju biodegradasi dengan berat molekul rendah, sedang dan tinggi pada hari ke-28 sebesar 97%, 86%, dan 65%. Simpulan: Laju biodegradasi paling cepat pada scaffold gelatin-kitosan berat molekul rendah,sedang,tinggi terjadi pada hari ke-21. Ukuran porus paling besar terdapat pada scaffold gelatin-kitosan berat molekul sedang