PERBEDAAN TINGKAT KERAGAMAN PANGAN, KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA BALITA DI RUMAH TANGGA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DAN NON KRPL (Studi di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura)

Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) adalah program yang bertujuan meningkatkan konsumsi, keragaman pangan, serta status gizi keluarga. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan tingkat keragaman pangan dan konsumsi sayur buah pada balita (24-59 bulan) di rumah tangga Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan non KRPL. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang komparatif dengan jumlah sampel sebanyak 50 balita yang terdiri dari 25 balita di rumah tangga KRPL dan 25 balita di rumah tangga non KRPL. Balita dipilih dengan metode simple random sampling dari total balita di wilayah KRPL dan non KRPL. pengumpulan data terkait karakteristik balita dan keluarga ditanyakan dengan kuesioner. Keragaman pangan dinilai dengan instrumen Individual Dietary Diversity Score(IDDS). Tingkat konsumsi sayur buah dinilai dengan instrumen Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Pengambilan data diperoleh dengan melakukan wancara pada ibu atau pengasuh balita. Data terkait program KRPL diperoleh dengan melakukan wawancara kepada tokoh-tokoh terkait program tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan pelaksanaan program KRPL setelah selesainya periode program tersebut. Tidak terdapat perbedaan karakteristik balita, baik di rumah tangga KPRL dan non KRPL, tidak terdapat perbedaan karakteristik keluarga pada variabel usia ayah, usia ibu, dan jumlah anggota keluarga. Terdapat perbedaan karakteristik keluarga tingkat pendapatan (p value = 0,011) dan tingkat pendidikan ibu serta ayah (p value = 0,000). Tidak terdapat perbedaan tingkat keragaman pangan balita dan tingkat konsumsi sayur buah. Tidak terdapat hubungan keberadaan program KPRL, baik pada tingkat keragaman pangan serta konsumsi sayur buah. Dalam pelaksanaan program KRPL secara mandiri, faktor yang mempengaruhi perubahan dalam pelaksanaan program tersebut adalah kemampuan masyarakat serta pendanaan. Tidak terdapat perbedaan tingkat keragaman pangan dan konsumsi sayur buah pada balita di rumah tangga KRPL dan non KRPL. Terkait keberlangsungan program KRPL, pemerintah dapat melakukan pemberdayaan masyarakat pasca selesainya periode pelaksanaan program tersebut dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaksanaan program KRPL melalui penyuluhan dan praktik secara berkala