HUBUNGAN STRES, STRATEGI COPING, DAN KUALITAS HIDUP MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PADA TAHUN AJARAN 2017/2018

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan stres, strategi coping, dan kualitas hidup pada mahasiswa program studi kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada tahun ajaran 2017/2018. Metode: Penelitian potong lintang ini dilakukan pada mahasiswa program studi kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada tahun ajaran 2017/2018. Sampel merupakan hasil convenience sampling dengan kriteria inklusi: terdaftar sebagai mahasiswa, hadir saat pengambilan data, mengisi informed consent sebagai tanda keikutsertaan yang suka rela, dan mampu berbahasa Inggris. Instrumen PSS-10 digunakan untuk menilai stres, BRIEF COPE untuk strategi coping, dan WHOQOLBREF untuk kualitas hidup. Kuesioner dengan jawaban kosong pada PSS-10, BRIEF COPE, atau WHOQOL-BREF dieksklusi. Analisis statistik yang digunakan adalah deskriptif, chi-square, ANOVA, dan korelasi Pearson. Hasil: Response rate sebesar 421 dari 739 mahasiswa (57%). Stres berkorelasi negatif dengan kesehatan fisik, kesehatan mental, interaksi sosial, dan domain lingkungan dari kualitas hidup. Stres berkorelasi positif dengan coping berikut: denial, behavioral disengagement, venting, dan self-blame. Coping tersebut juga berkorelasi negatif dengan kualitas hidup sehingga dapat dianggap sebagai coping maladaptif. Stres berkorelasi negatif dengan religion. Positive reframing, emotional support, instrumental support, religion, dan acceptance berkorelasi positif dengan kualitas hidup sehingga dapat dianggap sebagai coping adaptif. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara stres, strategi coping, dan kualitas hidup. Hasil ini menunjukkan bahwa upaya mahasiswa untuk menghindari strategi coping maladaptif dibutuhkan