HUBUNGAN STATUS HIDRASI DAN STATUS GIZI DENGAN AKURASI SHOOTING PADA ATLET BOLA BASKET DI KOTA SURABAYA

Bola basket merupakan olahraga berintensitas tinggi dan membutuhkan ketahanan, asupan cairan dan asupan gizi dibutuhkan oleh atlet bola basket untuk menjaga keseimbangan cairan, pertumbuhan, perkembangan, energi serta pencapaian status gizi optimal agar memiliki akurasi shooting yang baik untuk mencetak score dan memperoleh kemenangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi hubungan antara status hidrasi, status gizi dengan akurasi shooting atlet bola basket DBL Academy Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan bersifat observasional deskriptif dengan menggunakan desain cross-sectional yang dilaksanakan pada Bulan Juli hingga Agustus 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota atlet bola basket yang mengikuti latihan dan tergabung dalam sekolah basket DBL Academy Surabaya yang berada di Stage starter yang berjumlah 34 atlet. Sampel penelitian ini adalah seluruh atlet dari total populasi. Data primer diperoleh dari kuesioner, pengukuran IMT, tes laboratorium Berat Jenis Urin (BJU), food recall konsumsi cairan dan makanan selama 2 x 24 jam dan observasi akurasi shooting. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 26 responden (76,5%) memiliki status hidrasi ringan, sebanyak 29 responden (85,3%) memiliki tingkat kecukupan air yang kurang, sebanyak 20 responden (58,8%) memiliki status gizi normal dan sebanyak 20 responden (58,8%) memilik akurasi shooting yang cukup. Pengujian hubungan dilakukan dengan uji chi-square dan uji contingency coefficient. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status hidrasi dengan akurasi shooting. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan dehidrasi pada atlet, pentingnya pemenuhan kebutuhan cairan saat latihan maupun saat bertanding akan mempengaruhi performa atlet. Pemenuhan asupan zat gizi juga dibutuhkan untuk tumbuh kembang atlet terutama atlet usia remaja. Meskipun akurasi shooting tidak ditentukan oleh status hidrasi dan status gizi, keduanya sangat dibutuhkan untuk tubuh. Sebaiknya atlet mengkonsumsi cairan ±200 – 400 ml 2 jam sebelum latihan, saat latihan setiap 15 menit sekali. Hal sederhana yang dapat dilakukan atlet untuk mempertahankan status gizi normal adalah dengan memperhatikan komposisi makanan dalam sekali makan dan saat meningkatkan akurasi shooting diperlukan latihan dalam intensitas yang lama serta adanya pengulangan latihan shootin