UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BIJI PETAI CINA (Leucaena leucocephala) TERHADAP Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus dapat menyebabkan beberapa penyakit yaitu gastroenteritis, akut endokarditis, abses, Toxic Shock Syndrome, impetigo, Scalded Skin Syndrome, pneumonia, infeksi post bedah, dan osteomyelitis (Alley dan Moscatello, 2016). Hingga saat ini, pengobatan Staphylococcus aureus tergolong sulit karena Staphylococcus aureus mudah resisten terhadap beberapa antibiotik (CDC, 2016). Menurut penelitian Retnaningsih (2016), pertumbuhan Staphylococcus aureus dapat dihambat oleh ekstrak daun petai cina (Leucaena leucocephala). Tanaman petai cina (Leucaena leucocephala) sering digunakan sebagai obat tradisional untuk peluruh air seni, radang ginjal, dan mengobati jerawat. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium untuk mengetahui uji aktivitas antibakteri dari ekstrak biji petai cina (Leucaena leucocephala) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antibakteri ini dilakukan menggunakan metode dilusi dengan konsentrasi 3,125%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 100% dan dengan replikasi sebanyak 5 kali. Hasil penelitian ini tidak dapat menentukan konsentrasi hambat minimal (KHM) karena ekstrak biji petai cina (Leucaena leucocephala) yang berwarna coklat kehitaman. Sedangkan, konsentrasi bunuh minimal (KBM) diperoleh pada konsentrasi 50%, dimana konsentrasi ini merupakan konsentrasi terkecil yang tidak terdapat pertumbuhan bakteri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak biji petai cina (Leucaena leucocephala) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus