HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KEJADIAN TINEA PEDIS PADA PEMULUNG DI TPA JABON SIDOARJO

Tinea pedis merupakan penyakit infeksi jamur dermatofita yang ditemukan di daerah kulit telapak kaki dan sela jari. Penyakit ini termasuk penyakit infeksi dermatofita yang sering terjadi. Tempat Pemrosesan Akhir merupakan tempat dengan lingkungan kerja yang panas, lembap, dan kotor yang dapat menjadi faktor tumbuhnya jamur dengan subur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan personal hygiene dan karakteristik individu dengan kejadian Tinea pedis pada pemulung di TPA Jabon Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian adalah pemulung di TPA Jabon Sidoarjo sebanyak 46 orang yang diambil dari populasi menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 41,3% pemulung positif terkena Tinea pedis. Faktor yang berhubungan dengan kejadian Tinea pedis pada penelitian ini adalah masa kerja (p value 0,034), penggunaan APD sepatu boot memenuhi syarat saat bekerja (p value 0,035), penggunaan kaus kaki saat bekerja (p value 0,043), praktik mencuci praktik mencuci kaki dengan sabun setelah bekerja (p value 0,029). Kesimpulan dari penelitian ini adalah persentase Tinea pedis lebih besar pada pemulung yang memiliki masa kerja lebih lama, pemulung yang tidak menggunakan APD sepatu boot memenuhi syarat, pemulung yang tidak menggunakan kaus kaki saat bekerja, pemulung yang tidak mencuci kaki dengan sabun setelah bekerja. Saran yang diberikan adalah pemulung hendaknya menggunakan APD sepatu boot memenuhi syarat saat bekerja, menggunakan kaus kaki saat bekerja dan mencuci kaki dengan sabun setelah bekerja