PELAKSANAAN E-HEALTH PADA PUSKESMAS DI KOTA SURABAYA DILIHAT DARI PERSPEKTIF NEW PUBLIC SERVICE

Pelayanan publik di Indonesia menjadi bagian dan perhatian penting untuk setiap individu. Setiap individu berhak mendapatkan pelayanan yang baik dalam bidang apapun, salah satunya pada bidang kesehatan. Inovasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam bidang kesehatan adalah E-Health. EHealth Surabaya termasuk kedalam jajaran 25 teratas dalam inovasi pelayanan publik pada tahun 2015. E-health diterapkan pada 63 Puskesmas dan dua Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan e-health pada puskesmas di Surabaya ditinjau dari perspektif new public service. Tujuh prinsip dalam new public service adalah melayani sebagai masyarakat, bukan sebagai pelanggan; memahami kepentingan publik; lebih menekankan pada nilainilai kewarganegaraan diatas kewirausahaan; berpikir strategis, bertindak demokratis; Sadar bahwa pertanggung jawaban tidaklah sederhana; melayani bukan mengendalikan; memanusiakan manusia. Lokus peneliti adalah Puskesmas Manukan Kulon, Puskesmas Pucangsewu, Puskesmas Jagir, dan Puskesmas Sawah Pulo. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik penentuan informan berupa teknik purposive, dan data yang dikumpulkan melalui proses observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian adalah pelaksanaan e-health di Surabaya jika ditinjau dari perspektif new public service adalah pelaksanaannya belum merata, karena ada pada Puskesmas Pucang Sewu belum merasakan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh e-health. Selain tidak tersedianya mesin e-kios, juga tidak tersedianya pilihan Puskesmas Sawah Pulo pada situs web e-health. Jaringan yang sering mengalami gangguan juga menjadi permasalahan yang penting untuk saat ini