GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSING, REINFORCING, DAN ENABLING KB VASEKTOMI DI KECAMATAN KENJERAN KOTA SURABAYA

Pemerintah menerapkan program Keluarga Berencana sejak tahun 1970 sebagai upaya untuk mengendalikan jumlah penduduk.Program ini sangat terkait erat dengan penggunaan alat kontrasepsi yang sesuai dengan masing-masing individu. Program KB merupakan program yang dapat dilaksanakan oleh pria dan wanita namun pada kenyataannya masih rendah partisipasi pria mengikuti KB.Maka perlu untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan pria mengikuti program ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor bang mempengaruhi keikutsertaan pria dalam mengikuti KB vasektomi di Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian sejumlah 9 orang yang terdiri dari 6 informan kunci yaitu pria yang mengikuti KB vasektomi dengan rentang usia 45-61 tahundan informan tambahan yaitu istri dari informan kunci. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam pada informan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, display data, analisis isi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan berbagai macam faktor yang menyebabkan pria mengikuti KB vasektomi. Pada faktor predisposisi, menunjukkan bahwa sebagian besar informan mempunyai pengetahuan, sikap dan keyakinan yang baik terhadap metode KB vasektomi. Selain itu juga terdapat faktor jumlah anak dan keinginan suami menggantikan isteri untuk mengikuti KB yang menjadi faktor penyebab keikutsertaan pria. Faktor penguat menunjukkan bahwa sebagian besar informan mendapat dukungan dari isteri untuk berpartisipasi. Selain itu adanya dukungan dari paguyuban KB pria di Kecamatan Kenjeran yang memiliki peran sebagai motivator dan deseminator. Adanya biaya terjangkau dan gratis serta pelayanan yang baik menjadi faktor pemungkin pria mengikuti metode KB vasektomi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat faktor predisposisi, penguat dan pemungkin yang sangat mendukung pria untuk mengikuti KB vasektomi. Diharapkan kepada pihak BKKBN dapat berkoordinasi dengan paguyuban KB pria di Kecamatan Kenjeran agar dapat memberikan informasi mengenai KB vasektomi pada masyarakat baik suami maupun istrinya agar meningkatkan partisipasi keluarga mengikuti program KB. Selain itu, paguyuban KB pria Kecamatan Kenjeran dapat dijadikan sebagai tempat belajar dari paguyuban lain untuk meningkatkan partisipasi pria mengikuti KB