ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA SURABAYA SELATAN

Berdasarkan deskripsi hasil dan teori-teori yang diberikan pada bangku perkuliahan yang telah diuraikan pada pembahasan hasil mengenai perlakuan akuntansi persediaan material PLN Distribusi Jawa Timur Area Surabaya Selatan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Perlakuan akuntansi persediaan material terkait dengan pengertian, pengakuan, pengukuran, pencatatan, metode penilaian dan penyajiannya pada laporan keuangan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No. 14 tentang Persediaan dan International Financial Reporting Standards (IFRS). 2. Terkait dengan metode penilaian persediaan, metode yang diadopsi oleh PLN Area SBS adalah metode FIFO yang mana metode tersebut agaknya berbeda dengan metode yang diadopsi oleh PLN DISJATIM atau Kantor Distribusi yaitu harga rata-rata tertimbang (Weighted Average Method). Perbedaan tersebut bisa saja terjadi karena meskipun keduanya berada pada 1 (satu) perusahaan yang terpusat, akan tetapi keduanya memiliki gudang tersendiri yang terpisah, sehingga persediaannya berbeda antara PLN Area SBS dan Kantor Distribusinya. 3. Metode penyisihan yang diadopsi PLN Area SBS kurang sesuai dengan pendekatan laporan keuangan Kieso, et al., (2014:306) karena tidak menjelaskan bahwa metode tersebut bisa digunakan untuk persediaan. Metode tersebut digunakan karena pada umumnya persediaan dimiliki untuk dijual, tetapi perusahaan menggunakan untuk dipakai sendiri sebagai proyek dan pemeliharaan. Nilai yang dibebankan pada laporan laba rugi merupakan selisih antara penyisihan yang ada di laporan posisi keuangan tahun ini dan tahun lalu