PENGARUH SALINITAS BERBEDA TERHADAP PERUBAHAN HISTOPATOLOGI PADA GINJAL DAN INSANG IKAN LELE (Clarias sp.) = EFFECT OF DIFFERENT SALINITY TO HISTOPATHOLOGY IN KIDNEY AND GILL CATFISH (Clarias sp.)

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan ikan air tawar yang banyak dibudidayakan hampir di seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan karena ikan lele merupakan komoditas unggulan, serta mempunyai prospek pasar yang baik. Beberapa keunggulan ikan lele adalah mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, bernilai ekonomis, pertumbuhannya cepat dan pemeliharaannya mudah. Salah satu permasalahan pada pembudidaya ikan lele adalah tidak semua daerah mempunyai sumber daya air tawar yang baik. Wilayah pesisir pantai dan pulaupulau kecil di tengah lautan lepas merupakan daerah-daerah yang miskin akan sumber air tawar. Sumber daya air yang terdapat di daerah tersebut umumnya berkualitas buruk karena air tanahnya yang asin atau payau. Salinitas sebagai salah satu parameter kualitas air berpengaruh secara langsung terhadap metabolisme tubuh ikan, terutama proses osmoregulasi. Ikan yang tidak mampu mengontrol proses osmoregulasi yang terjadi dalam tubuhnya akan mengalami, Kerusakan jaringan dari organ osmoregulator yaitu ginjal dan insang. Maka dari itu perlu dilakukannya penelitian tentang Pengaruh Salinitas Berbeda Terhadap Perubahan Histiopatologi pada Ginjal dan Insang Ikan Lele (Clarias sp.) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Salinitas Berbeda Terhadap Perubahan Histiopatologi pada Ginjal dan Insang Ikan Lele (Clarias sp.) serta untuk mengetahui kadar salinitas yang berpengaruh Pengaruh Salinitas Berbeda Terhadap Perubahan Histiopatologi pada Ginjal dan Insang Ikan Lele (Clarias sp.) Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) empat perlakuan dan lima ulangan. Empat Perlakuan salinitas berbeda yaitu P0 (0 ppt/ kontrol), P1 (3 ppt), P2 (6 ppt), P3 (9 ppt). Parameter utama dari penelitian ini Perubahan Histopatologi pada Insang dan Ginjal Ikan Lele (Clarias sp.). Analisis data diolah berupa metode skoring berdasarkan derajat kerusakan. Analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik menggunakan Uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. uji Kruskal Wallis tidak memerlukan populasi yang normal yang ditentukan berdasarkan skoring, Berdasarkan pengamatan, perubahan histopatologi yang ditemukan terhadap ikan lele (clarias sp), adalah Edema, Kongesti, Degenerasi sel, Inflamasi, Nekrosis, Hemoragi, Hiperplasia dan Fusi, dan hasil analisis Kruskal Wallis terhadap skoring insang dan ginjal ikan lele, menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p < 0,05) untuk semua konsentrasi salinitas di semua perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi salinitas berbeda memberikan pengaruh terhadap kerusakan organ insang dan ginjal ikan lele. dan hasil uji lanjutan insang ikan lele menggunakan Mann Whitney menunjukkan bahwa nilai tertinggi rata-rata skoring terdapat pada perlakuan P3 yang berbeda nyata (p