HUBUNGAN ANTARA KADAR LAKTAT DARAH DENGAN GAMBARAN ABNORMALITAS MRI KEPALA PADA ANAK DENGAN STATUS EPILEPTIKUS

Latar Belakang: Kadar laktat darah digunakan untuk memprediksi severitas dan luaran pada anak dengan status epileptikus (SE). Magnetic Resonance Imaging (MRI) menggambarkan lokasi, tingkat cedera neuronal, kerusakan iskemik basal ganglia, talamus, dan area watershed. Tindakan diagnostik dan terapeutik yang tepat diharapkan mampu mengurangi mortalitas dan menentukan prognosis lebih lanjut Tujuan: Mengevaluasi hubungan antara kadar laktat darah dengan abnormalitas MRI kepala pada anak dengan SE. Metode: Studi kasus kontrol dilakukan pada bulan Juli-Desember 2017 di bagian anak RSUD Dr.Soetomo Surabaya terhadap 21 anak dengan diagnosa status epileptikus. Kadar laktat darah diperiksa dalam 24 jam pertama setelah kejang, pemeriksaan MRI kepala dilakukan 7-14 hari pada masa perawatan. Uji korelasi untuk menganalisis hubungan antara kadar laktat darah dengan gambaran abnormalitas MRI kepala pada anak dengan SE. Hasil: Pasien SE sebanyak 21 anak, 85,7% laki-laki dan 14,3% perempuan dengan rerata usia 59,29 bulan. Diagnosa ensefalitis sebanyak 47,6% ,meningoensefalitis 28,6% dan epilepsi 23,8%. Kadar laktat darah meningkat pada 71,4% anak dengan SE. Abnormalitas MRI kepala derajat 1 memiliki rerata kadar laktat darah 1,69 mmol/L, derajat 2 yaitu 3,32 mmol/L, derajat 3 yaitu 3,48 mmol/L. Satu pasien meninggal, 28,6% hidup dengan sekuel, 66,7% hidup tanpa sekuel. Analisis statistik didapatkan hubungan signifikan antara kadar laktat darah dengan gambaran abnormalitas MRI kepala (rs=0,674; p=0,021). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara kadar laktat darah dengan abnormalitas MRI kepala pada anak dengan SE, dimana Hipoksik Iskemik Ensefalopati (HIE) derajat satu merupakan gambaran kerusakan otak yang paling umum