DIVERGENSI OPINI, MANAJEMEN IMPRESSI DAN KINERJA JANGKA PANJANG SAHAM PASCA INITIAL PUBLIC OFFERINGS DI BURSA EFEK INDONESIA

Studi ini menguji dan menganalisis pengaruh divergensi opini dan manajemen impressi terhadap kinerja jangka panjang saham pasca IPO dengan variabel kontrolinitial return, ukuran perusahaan, offering size, reputasi penjamin emisi dan return on equity. Penelitian ini menggunakan data perusahaan IPO 2004- 2013, dengan 157 perusahaan IPO di pasar modal Indonesia. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil studi ini ditemukan divergensi opini berpengaruh positif terhadap kinerja jangka panjang saham pasca IPO. Hal ini terjadi pada periode kinerja jangka panjang saham pasca IPO 12 bulan hasil regresi variabel utama dengan kinerja jangka panjang, regresi semua variabel dengan kinerja jangka panjang saham pasca IPO dengan pengukuran cumulatif abnormal return, dan hasil regresi semua variabel dengan kinerja jangka panjang saham pasca IPO dengan pengukuran buy and hold abnormal return 12 bulan. Hasil tersebut juga terjadi pada regresi variabel utama dengan kinerja jangka panjang saham pasca IPO dengan pengukuran cumulative abnormal return 24 bulan dan 36 bulan hasil regresi seluruh variabel dengan kinerja jangka panjang saham pasca IPO. Setelah data ekstrem dikeluarkan maka diperoleh temuan tambahan divergensi opini hasil regresi variabel utama dengan kinerja jangka panjang saham pasca IPO pada pengukuran cumulatif abnormal return 36 bulan dan pengukuran buy and hold abnormalreturn 12 bulan dan 36 bulan divergensi opini menjadi berpengaruh positif signifikan. Manajemen impressi tidak konsisten memengaruhi kinerja jangka panjang saham pasca IPO. Manajemen impressi memengaruhi kinerja jangka panjang saham pasca IPO pada periode 12 bulan hasil regresi model variabel utama dengan kinerja jangka panjang saham pasca IPO dengan pengukuran cumulative abnormal return 12 bulan dan hasil regresi semua variabel dengan pengukuran buy and hold abnormal return 12 bulan. Hal ini disebabkan karena perusahaan IPO yang melakukan manajemen impressi 50,31%. Setelah data ekstrem dikeluarkan temuan menjadi bertambah. Manajemen impressi yang mempunyai pengaruh bertambah hasil regresi varibel utama dengan kinerja jangka panjang saham pasca IPO dengan pengukuran cumulative abnormal return 24 bulan, 36 bulan dan pengukuran buy and hold abnormal return 36 bulan. Hasil regresi semua variabel dengan kinerja jangka panjang saham pasca IPO dengan pengukuran cumulative abnormal return periode 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan menjadi signifikan.Variabel karakteristik perusahaan yang diperhatikan investor dalam melakukan transaksi saham IPO adalah ukuran perusahaan dan initial return. Setelah data ekstrem dikeluarkan maka ukuran penawaran saham menjadi berpengaruh negatif dan reputasi penjamin emisi menjadi berpengaruh positif terhadap kinerja jangka panjang saham pasca IPO. Implikasi studi ini adalah faktor resiko mempunyai peran penting terkait dengan kinerja jangka panjang saham pasca IP