PENGAWASAN PRODUKSI BAKSO IKAN LELE DUMBO (Clarias ariepinus) DI PUSAT PELATIHAN MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN (P2MKP) KARYA LESTARI, PROVINSI BALI

Salah satu komoditas utama yang saat ini dikembangkan untuk peningkatan produksinya adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan air tawar ini memiliki peminat yang banyak terutama didaerah Bali. Hasil tambak ikan lele dumbo yang melimpah dan hanya di perjualbelikan dalam kondisi utuh memerlukan diversifikasi produk, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan. Bakso merupakan salah satu produk olahan daging yang banyak dikonsumsi dan sangat popular di kalangan masyarakat. Bakso merupakan hasil pengolahan ikan yang dilakukan dengan cara mencapur daging ikan yang telah dilumatkan/digiling bersama tepung tapioka dan bumbu-bumbu, dibentuk bulatan (bola), kemudian direbus/dikukus. Pengolahan daging menjadi bakso bertujuan untuk memperpanjang daya simpan, meningkatkan nilai estetika, dan meningkatkan nilai ekonomis. Strategi pemasaran bakso dapat dilakukan dengan cara membangun kepercayaan konsumen melalui kualitas mutu produk bakso yang dihasilkan. Suatu produk dikatakan memiliki mutu yang baik apabila produk tersebut telah memiliki kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk mencapai kualitas produk sesuai strandart diperlukan pengawasan yang bertujuan untuk menganalisis penyimpangan yang terjadi terhadap standar yang ada serta menjamin kualitas mutu produk yang dihasilkan. Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui penerapan dan kendala dalam penerapan pengawasan kualitas pada produksi bakso ikan lele dumbo (Clarias batrachus) di Pusat Pelatihan Mandiri Perikanan dan Kelautan (P2MKP) Karya Lestari Tabanan, Bali. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2017 sampai 16 Februari 2017. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini di Pusat Pelatihan Mandiri Perikanan dan Kelautan (P2MKP) Karya Lestari, yang bertempat di Jalan Anyelir XII, No. 13, Deasa Dauh Peken, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini menggunakan metode observatif deskriptif yaitu metode dalam suatu pemecahan masalah dengan cara mendeskripsikan, menggambarkan dan menjelaskan situasi dan kondisi suatu obyek pengamatan berdasarkan pengamatan secara langsung dan fakta yang terjadi di lapangan. Pengumpulan data pada kegiatan Praktek Kerja Lapang ini menggunakan metode pengumpulan data primer dari hasil wawancara, partisipasi akif dan obsrvasi, dan data sekunder melalui studi pustaka. Pengawasan produksi bakso ikan lele dumbo di Pusat Pelatihan Mandiri Perikanan dan Kelautan (P2MKP) Karya Lestari masih belum dilaksanakan dengan tepat. Biaya produksi yang besar mengakibatkan terjadinya pembatasan sumberdaya manusia yang bertindak sebagai pengawas serta tidak dilakukannya perawatan peralatan runtin yang seharusnya dapat mendukung kualitas akhir produk. Hal-hal tersebut menjadi kendala dalam penerapan pengawasan produksi