PENGARUH PERSEPSI KETERLIBATAN ORANGTUA TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh persepsi keterlibatan orangtua terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Prokrastinasi akademik merupakan suatu kecenderungan untuk menunda pada awal dan atau saat penyelesaian tugas akademik (McCloskey, 2011) sedangkan persepsi keterlibatan orangtua dalam pendidikan berupa mekanisme partisipasi orangtua baik di rumah maupun di sekolah (Hoover-Dempsey & Sandler, 2005). Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga sebanyak 61 mahasiswa. Keseluruhan dari mereka telah menyusun skripsi lebih dari dua semester yang terdiri dari angakatn 2010 hingga 2012. Terdapat dua alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa kuisioner prokrastinasi akademik milik Rayu Nilakantie (2014) berdasarkan teori McCloskey (2011) dengan nilai reliabilitas 0,886 terdiri dari 27 aitem dan kuisioner persepsi keterlibatan orangtua yang penulis susun sendiri berdasarkan teori Hoover-Dempsey dan Sandler (2005) dengan nilai reliabilitas 0,943 terdiri dari 41 aitem. Analisis data dilakukan menggunakan uji analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS 20.00 for Windows. Hasil analisis uji regresi sederhana antara persepsi keterlibatan orangtua terhadap prokrastinasi akademik memiliki nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 dan nilai F sebesar 32,082. Sementara itu nilai R2 0,352 yang artinya persepsi keterlibatan orangtua memberikan kontribusi terhadap prokrastinasi akademik sebesar 35,2%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh persepsi keterlibatan orangtua terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Dengan arah pengaruh negatif (-) yang berarti semakin tinggi keterlibatan orangtua maka semakin rendah perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa, begitu pula sebaliknya semakin rendah keterlibatan orangtua maka semakin tinggi prokrastinasi akademik pada mahasiswa