ANALISIS ASPEK PERPAJAKAN ATAS BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SDI RAUDLATUL JANNAH

Bendaharawan SD Islam Raudlatul Jannah Sidoarjo membuat laporan pertanggung-jawaban aspek pajak BOS dalam beberapa aspek, yaitu: a. Aspek pajak PPh 21 atas upah tukang pada periode Juli-Desember 2016 bersifat lebih potong. Hal itu disebabkan bahwa Bendaharawan SD Islam Raudlatul Jannah Sidoarjo memperhitungkan aspek PPh 21 atas upah tukang berdasarkan jumlah dana BOS yang dikeluarkan pada total pengeluaran tiap transaksi, sehingga jumlah pajak yang diperhitungkan terlalu besar. b. Aspek PPh 22 diperhitungkan pada periode Juli-Desember 2016 dan bersifat lebih pungut. Hal itu disebabkan karena adanya kesalahan atau kekeliruan yang dialami bendaharawan sekolah ketika melakukan perhitungan aspek PPh pasal 22 atas transaksi pembelian. c. Aspek PPh 23 yang diperhitungkan oleh Bendaharawan Sekolah bersifat kurang potong pada period Juli-Desember 2016. Hal itu disebabkan bahwa Bendaharawan Sekolah tidak melakukan penghitungan, penyetoran dan pelaporan aspek PPh 23 yang dikarenakan terdapat adanya missmatch yang terjadi antara Juknis BOS 2016 dengan pajak yang telah dibayarkan. d. Aspek PPN pada periode Juli-Desember 2016 mengalami kekeliruan pencatatan atas beberapa transaksi sehingga pajak yang diperhitungkan oleh Bendaharawan Sekolah bersifat kurang pungut, karena tidak sengaja lupa untuk melakukan pmotongan tersebut. 2) Bendaharawan SD Islam Raudlatul Jannah kurang memamahi tentang ilmu perpajakan dalam mengelola aspek pajak atas transaksi-transaksi yang sudah diutarakan di Pedoman Petunjuk Teknis BOS SD 2016, sehingga menjadi kendala dihadapi dalam memenuhi kewajiban perpajakan atas BOS