KESANTUNAN BAHASA DALAM ACARA DEBAT INDONESIA LAWYERS CLUB (ILC) TV ONE: KAJIAN SOSIOPRAGMATIK (STUDI KASUS PADA EPISODE PROYEK PULAU REKLAMASI TAK TERBENDUNG)

Kesantunan merupakan hal yang dianggap penting oleh masyarakat bahasa, khususnya masyarakat bahasa yang berada di lingkungan dengan budaya dan normanorma yang masih dipegang teguh. Penggunaan kesantunan berbahasa untuk menghindari konflik yang akan terjadi apabila tidak menggunakan bahasa yang santun. Salah satu fenomena bahasa yang menarik untuk dibahas adalah debat dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan prinsip dan strategi kesantunan yang digunakan di dalam acara debat ILC TV One episode Proyek Pulau Reklamasi Tak Terbendung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitafif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, rekam dan catat. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori kesantunan berbahasa Brown dan Levinson (1987) dan teori prinsip kesantunan berbahasa Leech (1983). Hasilnya menunjukkan bahwa di dalam temuan penelitian ini, ditemukan bahwa penggunaan maksim kedermawanan sangatlah dominan di dalam penelitian ini dengan tindak tutur direktif sebagai ilokusi mayoritasnya. Di urutan kedua terdapat penggunaan maksim kearifan yang berwujud tindak direktif Kemudian maksim kerendahhatian yang berwujud tindak ekspresif, maksim pujian yang berwujud tindak ekspresif, maksim kesepakatan yang berwujud tindak asertif dan maksim simpati yang berwujud tindak asertif. Strategi kesantunan yang digunakan ada dua macam strategi yang mendominasi penggunaan strategi kesantunan berbahasa, yaitu strategi kesantunan positif dan strategi kesantunan negatif dengan strategi kesantunan positif yang menjadi dominan dalam penggunaan strategi kesantunan pada acara debat ILC. Kesantunan positif meminimalkan jarak, sementara kesantunan negatif justru menciptakan jarak sosia