PENGARUH PELATIHAN TENTANG TUBERKULOSIS ANAK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERAN DOKTER PRAKTIK MANDIRI DALAM PENGENDALIAN TUBERKULOSIS ANAK (Studi Di Wilayah Kota Surabaya)

TB anak dideklarasikan sebagai fokus utama pengendalian TB sejak tahun 2012. Hingga 2017 kasus TB anak yang ditemukan di Kota Surabaya masih kurang dari yang diperkirakan yaitu 8-15% dari seluruh kasus TB. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis pengaruh pelatihan “Optimalisasi peran DPM dalam penemuan kasus TB anak di Kota Surabaya” terhadap tingkat pengetahuan Dokter Praktik Mandiri tentang TB anak dan peran DPM dalam pengendalian TB anak. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimental, dengan populasi DPM yang berada di wilayah Kota Surabaya Utara dan Timur. Sampel dalam penelitian ini sebesar 54 responden pada kelompok intervensi dan 54 responden pada kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Pengumpulan data primer melalui kuesioner dan formulir penemuan kasus TB anak. Tingkat pengetahuan DPM sebelum mendapatkan pelatihan 77.8% tingkat pengetahuan sedang, 9,3% tinggi, setelah mendapatkan pelatihan 61.1% tinggi, 37% sedang, 1.9% rendah. 5,6% DPM yang tidak mendapatkan pelatihan melaksanakan peran dalam pengendalian TB anak, 22,2% DPM yang mendapatkan pelatihan melaksanakan peran dalam pengendalian TB anak. Hasil uji statistik bivariat menunjukkan terdapat pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan DPM (p= 0,000), dan peran DPM dalam pengendalian TB anak (p = 0.02). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pelatihan “Optimalisasi peran DPM dalam penemuan terduga TB anak di Kota Surabaya Tahun 2017” terhadap pengetahuan DPM tentang TB anak dan peran DPM dalam pengendalian TB anak. Saran dari penelitian ini adalah Dinas Kesehatan Kota Surabaya agar mengoptimalkan pelatihan – pelatihan tentang TB anak dan strategi DOTS kepada kalangan Dokter Praktik Mandiri yang ada di Kota Surabaya untuk mengoptimalkan pengendalian TB anak