PENGAPLIKASIAN TAM 2 PADA INTERNET BANKING SEBAGAI ALAT TRANSAKSI PERBANKAN DI SURABAYA

menantang. Mulai dari persaingan bisnis yang ketat, lesunya permintaan kredit yang menyebabkan meningkatnya biaya operasional namun tidak disertai meningkatnya aktivitas perbankan, hingga perkembangan digital yang begitu cepat dan memunculkan pesaing-pesaing baru di dunia financial technology (fintech). Menghadapi segala permasalahan tersebut, bank di Indonesia diharuskan untuk segera mengambil langkah cepat agar tidak kalah bersaing. Menyediakan layanan ebanking atau bisa juga disebut e-channel yang mampu mendukung aktivitas transaksi perbankan nasabah dengan cepat, aman, mudah, dan murah merupakan salah satu strategi wajib saat ini yang dapat dilakukan oleh bank di Indonesia untuk tetap bertahan dalam persaingan bisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaplikasian internet banking pada masyarakat Surabaya yang belum pernah menggunakan layanan internet banking. Pengaplikasian teknologi internet banking ini dapat diketahui dari sejauh mana penerimaan dan niat untuk menggunakan teknologi yang dianalisis menggunakan model TAM 2. TAM atau Technology Acceptance Model diketahui merupakan alat yang dapat digunakan untuk menganalisis sikap penerimaan pengguna terhadap hadirnya teknologi. Selanjutnya, TAM dikembangkan menjadi TAM 2 dimana menambahkan konstruksi teoritis yang melibatkan proses pengaruh sosial dan proses instrumental kognitif. Pada penelitian ini, variabel yang menjadi pengukuran adalah subjective norms, social image, result demonstrability, trust, perceived usefulness, perceived ease of use dan intention to use. Penelitian ini mengambil sampel responden secara acak 200 orang nasabah di Surabaya dari 10 bank nasional dengan asset terbesar, yaitu Bank Mandiri, BCA, BNI, BTN, Bank Permata, Bank Danamon, BRI, CIMB Niaga, Bank Panin, dan Maybank. Hasil sampel responden ini kemudian dianalisis dengan menggunakan metode SEM (Structure Equation Model). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa result demonstrability tidak signifikan mempengaruhi perceived usefulness internet banking. Sedangkan subjective norms, social image, dan trust secara signifikan berpengaruh terhadap penerimaan, niat penggunaan, dan pengaplikasian internet banking sebagai alat transaksi perbankan