PENGGUNAAN PRINSIP IN SITU DAN EX SITU PRESERVATION DALAM UPAYA PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN KEKAYAAN WARISAN BUDAYA BAWAH AIR INDONESIA

Dalam beberapa aturan perlindungan warisan bawah air yang ada baik yang mengatur secara internasional maupun nasional di negara Indonesia tidaklah keluar dari prinsip umum yang ada antara In situ Preservation dan Ex situ Preservation. Dibarengi dengan kemajuan teknologi yang menakjubkan dewasa ini yang telah membawa persoalanpersoalan baru bagi hukum Internasional maupun nasional terkhusus Indonesia dalam kaitannya tentang perlidungan warisan budaya bawah air. Maka diperlukan suatu rumusan hukum baru di dalam aturan hukum Indonesia yang bisa diakui oleh hukum Internasional terkait Convention on the Protection of the Underwater Cultural Heritage. Melalui pendekatan dengan menggunakan legislasi dan regulasi, dengan menelaah segala permasalahan berdasarkan peraturan hukum yaitu hukum internasional dan hukum nasional yang berlaku terkait dengan penulisan skripsi ini, diantaranya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya, dan Konvensi Internasional yang terkait dengan perlindungan dan pelestarian Kekayaan Warisan Budaya Bawah Air. Serta menelaah konsep-konsep keadilan berdasarkan doktrin-doktrin hukum sebagai dasar penyelesaian masalah. Diharapkan berdasarkan besarnya manfaat yang akan diperoleh Indonesia dengan terlibat dalam konvensi perlindungaan cagar budaya bawah air UNESCO akan menuai sebuah hasil suatu perundang-undangan yang mampu mengakomodir penggunaan 2 prinsip yaitu In Situ dan ex situ Preservation sehingga upaya perlindungan secara yuridis yang cukup dalam upaya perlindungan dan pelestarian warisan budaya bawah air di Indonesia