PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP ORAL HYGIENE PADA ANAK TUNANETRA

Kehilangan penglihatan dapat menyebabkan timbulnya keterbatasan dalam tingkat dan variasi pengalaman (kognisi), mobilitas, dan berinteraksi dengan lingkungan (sosial dan emosi) yang dapat menghambat efektifitas dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan mempengaruhi proses dalam menerima informasi. Penggunaan media pembelajaran dapat mempermudah anak dalam memahami materi yang akan disampaikan. Media pembelajaran ini dipilih berdasarkan indera yang dapat dijangkau oleh anak tunanetra seperti media braille (indera peraba) dan media audio (indera pendengaran). Tujuan. Untuk mengetahui pengaruh media braille dan audio terhadap oral hygiene anak tunanetra. Metode. Anak tunanetra di SDLB dan SMPLB YPAB akan dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan media pembelajaran yang akan diberikan (braille dan audio). Pengaruh kedua media tersebut pada tingkat oral hygiene anak tunanetra akan dilihat dari kuesioner dan juga nilai PHP indeks yang dihitung pada saat sebelum dan sesudah diberikan materi. Hasil. Berdasarkan uji beda wilcoxon didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,914 >α (0,05), yang berarti bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan indeks PHP antara pemberian materi dengan media braille dan media audio. Kesimpulan. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada selisih indeks PHP antara kelompok media braille dan media audio