LITERASI DIGITAL DI KALANGAN GURU SMA DI KOTA SURABAYA

Literasi digital merupakan suatu bentuk kemampuan untuk mendapatkan, memahami dan menggunakan informasi yang berasal dari berbagai sumber dalam bentuk digital. Literasi digital sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ledakan informasi yang terus meningkat di dalam sumber digital, tak terkecuali dengan guru yang mengharuskan untuk selalu bersinggungan dengan perkembangan generasi centennials sebagai salah satu peserta didik perlu membekali diri dalam penguasaan literasi digital guna memenuhi tanggung jawab dalam sistem belajar mengajar. Kondisi guru yang pada saat ini merupakan kelompok early majority dimana pada kelompok tersebut masih mencoba-coba berbagai teknologi yang ada dan untuk pemakaiannya diperlukan waktu pertimbanagan yang cukup lama, serta adanya tuntutan dalam undang-undang Republik Indonesia bahwa profesional guru wajib untuk mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi nyatanya mahih belum semua guru dapat memenuhinya. Penelitian ini dilakukan guna menggambarkan bagaimana kompetensi literasi digital guru di Surabaya dengan menggunakan teori kompetensi literasi digital yang dikemukakan oleh Paul Gilster (1997). Kompetensi literasi digital yang diprakarsai oleh Gilster memiliki empat aspek dalam penilaiannya yaitu aspek pencarian di internet, aspek pandu arah hypertext, aspek evaluasi konten informasi serta aspek penyusunan pengetahuan. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 guru dari 5 SMA di Surabaya dengan teknik multistage random sampling terhadap 159 SMA yang ada di Surabaya. Hasilnya, kompetensi literasi digital dikalangan guru di Surabaya menunjukan hasil yang tergolong kedalam kategori tinggi di seluruh aspek kompetensi literasi digital baik dalam aspek pencarian di internet dengan nilai rata rata 2,87, aspek pandu arah hypertext dengan nilai rata-rata 2,90, aspek evaluasi konten informasi dengaan nilai rata-rata2,64 serta aspek penyusunan pengetahuan dengan nilai rata-rata 2,90 walaupun hasil penelitian menunjukan kemampuan yang cukup tinggi, namun masih terdapat beberapa komponen penunjang dari aspek utama yang masih berada dalam kategori rendah