MEKANISME SURVIVAL PEMILIK WISMA ( Studi Deskriptif Tentang Mekanisme Survival Pemilik Wisma menengah kebawah di gang Dolly Pasca Penutupan Lokalisasi Dolly )

Lokalisasi Dolly ditutup pada tahun 2014, sekian lama Dolly menjadi tumpuhan hidup banyak orang, terutama para pekerja dalam bisnis prostitusi di Dolly. Penutupan ini diperkirakan berdampak pada masyarakat sekitar. Salah satu yang terdampak adalah pemilik wisma. Para pemilik wisma mengalami kondisi yang susah dimana mereka mengalami penurunan pendapatan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti tentang bagaimana mekanisme survival pemilik wisma pasca lokalisasi Dolly ditutup pemerintah kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori mekanisme survival Hans Dieter Evers. Jumlah informan yang digunakan sejumlah 5 orang. Teknik penentuan subyek yang digunakan adalah Purposive. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah 1. Pasca penutupan lokalisasi pemilik wisma mengalami penurunan pendapatan karena ditutupnya bisnis prostitusi. Pemilik wisma harus beradaptasi dengan lingkungan sosial yang turut berubah seiring dengan ditutupnya lokalisasi. 2. Pemilik wisma memilih untuk beralih ke sektor informal seperti berdagang, membuka took kelontong, berjualan makanan dan kerajinan, maupun souvenir dan mengalih-fungsikan wisma menjadi kos-kosan dan kontrakan. Pekerjaan rumah tangga dikerjakan sendiri oleh anggota keluarga seperti memasak,mencangkul,membeli stok dagangan,membangun rumah, dll