SENGKETA KRIMEA ANTARA UKRAINA DAN RUSIA: ANALISIS KOMPARATIF FAKTOR NASIONALISME DAN KEPENTINGAN STRATEGIS

Penelitian ini berusaha menelaah sejauh mana konflik antara Rusia dan Ukraina dalam Sengketa Krimea lebih didorong oleh pertimbangan nasionalisme, dibandingkan perhitungan untung/rugi kepentingan masing-masing pihak. Penelitian ini didasari oleh adanya indikasi sentimen nasionalisme antara Ukraina dan Rusia dalam pidato yang dibacakan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, terkait kondisi Krimea. Dalam pidato tersebut, Putin beranggapan bahwa para demonstran berjuluk Euromaidan pro-Barat berusaha memegang kendali pemerintahan Ukraina dengan membentuk pemerintahan baru pro Barat dan mengurangi pengaruh Rusia di Ukraina. Hal itu dibuktikan dengan penggulingan Presiden Yanukhovych yang pro-Rusia dan melakukan aksi demonstrasi di berbagai wilayah Ukraina. Aksi tersebut memuncak ketika terjadi ketegangan antara demonstran Euromaidan dengan rakyat anti-maidan pro-Rusia di Krimea. Seketika itu pula Pemerintah Rusia mengirim pasukan militer ke Krimea dengan alasan melindungi etnis Rusia dari aksi demonstran Euromaidan. Dan keputusan tersebut berujung pada keberhasilan militer Rusia merebut serta menguasai Krimea. Pemerintah baru Krimea kemudian mengadakan referendum yang menghasilkan keputusan untuk memisahkan diri dari Ukraina dan memilih bergabung dengan Rusia. Hasil keputusan itu pula yang kemudian melatarbelakangi terjadinya sengketa Krimea antara Ukraina dan Rusia. Melalui penggunaan kerangka berpikir Hubungan antara nasionalisme dengan konflik, penelitian ini berusaha menjelaskan sejauh mana nasionalisme dalam mendorong konflik antara Ukraina dan Rusia dalam sengketa Krimea dibandingkan perhitungan keuntungan serta kerugian bagi kepentingan masing-masing piha