Korelasi Glukosa Darah Puasa dan Glukosuria pada Pasien Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin Resistance) dengan gejala berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Peningkatan kadar glukosa dalam darah memiliki efek langsung terhadap organ ginjal. Normalnya glukosa tidak ditemukan di dalam urin dikarenakan proses filtrasi ginjal yang memungkinkan glukosa direabsorbsi kembali kedalam pembuluh darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi glukosa darah puasa dan glukosuria pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Dalam penelitian ini digunakan sampel dari 115 pasien yang periksa glukosa darah puasa dan glukosa urin sebagai deteksi penyakit diabetes melitus di Rumah Sakit Haji Surabaya pada bulan Oktober 2016 hingga Maret 2017. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa menggunakan IBM SPSS Statistics. Dari 115 sampel acak didapatkan 55 sampel dengan kadar glukosa darah puasa > 126 mg/dl yang mengalami glukosuria. 24 sampel dengan kadar glukosa darh puasa > 126 mg/dl yang tidak mengalami glukosuria. 3 Sampel dengan kadar glukosa darah puasa < 126 mg/dl yang mengalami glukosuria. 33 sampel dengan kadar glukos adarah puasa < 126 mg/dl tanpa menderita glukosuria. Hasil korelasi dihitung menggunakan IBM SPSS Statistics dengan korelasi Product Moment (Pearson) dan didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,765 dan tingkat signifikasi sebesar 0,01. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah terdapat korelasi yang kuat antara glukosa darah puasa dengan glukosuria pada pasien penderita diabetes melitus tipe 2