PENGARUH LATIHAN AKUT GERAK DASAR BERNAPAS TERHADAP RETENSI KETERAMPILAN BERNAPAS PADA CABANG OLAHRAGA RENANG

Untuk menguasai keterampilan renang diperlukan kontinuitas waktu dengan rentang yang tidak terlalu jauh, yaitu antara dua hari sekali sampai dengan tiga hari sekali, karena apabila rentang waktu lebih dari itu, semua hasil latihan akan mudah hilang dari ingatan, atau sulit untuk direkam dalam system longterm memory. Berkaitan dengan masalah ini Schmidt (1991:43 at Supriyanto, 2013) menyatakan bahwa untuk menguasai suatu keterampilan gerak perlu dilakukan dalam latihan secara kontinyu sebagai proses perubahan dari fase Short-Term Memory (STM) menuju pada fase Long-Term Memory (LTM) sehingga menjadi keterampilan yang menetap, seperti pada saat belajar mengendarai sepeda dan belajar berenang. Tujuannya adalah menjelaskan pengaruh latihan akut gerak dasar bernapas terhadap retensi keterampilan bernapas pada cabang olahraga renang. Metode penelitian bersifat ekperimental lapangan menggunakan rancangan pre test and post test one group only dilaksanakan di Kolam Renang Manyar Surabaya. Hasilnya terdapat korelasi bermakna antara variabel keterampilan bernapas dan waktu menahan napas setelah perlakuan (p < 0,05) dengan nilai p = 0,000. Kesimpulan dari penelitian latihan akut memberikan retensi keterampilan hingga 1 jam setelah perlakuan. Pada 24 jam setelah perlakuan terdapat penurunan retensi keterampilan. Hal ini dapat digunakan sebagai salah satu upaya sebagai pedoman dalam pemberian pengulangan latihan untuk pencapaian peningkatan prestasi