DAMPAK IMPOR PANGAN BERKELANJUTAN TERHADAP KEMANDIRIAN PANGAN PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan impor pangan yang dilakukan secara terus menerus (berkelanjutan) oleh Indonesia serta dampaknya terhadap kemandirian pangan, serta menganalisis perspektif ekonomi Islam terhadap dampak impor pangan berkelanjutan terhadap kemandirian pangan Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan penelitian studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan studi dokumentasi dan observasi dalam pengumpulan datanya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis historis yaitu dengan menganalisis kejadian-kejadian dimasa yang lalu untuk mengatahui kenapa dan bagaimana sutu peristiwa itu telah terjadi. Penelitian ini menemukan bahwa hampir setiap tahun Indonesia melakukan impor pangan. Nilai dan volume impor pangan dari tahun ke tahun sangat berfluktuatif, namun menunjukkan trend meningkat. Impor yang dilakukan Indonesia sejatinya bukan karena kebutuhan pangan dalam negeri tidak dapat dipenuhi secara mandiri oleh pasokan dalam negeri, namun impor merupakan solusi praktis jangka pendek yang selalu digunakan oleh pemerintah saat melihat kebutuhan pangan dalam negeri tidak mencukupi. Penyebab lain dilakukannya impor adalah adanya anomali iklim, berkurangnya luas lahan serta mahalnya biaya transportasi. Beberapa penyebab impor tersebut juga semakin diperparah dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang semakin menambah ketergantungan impor seperti kebijkan privatisasi, liberalisasi perdagangan, dan deregulasi undang-undang perdagangan dan pertanian. Perspektif ekonomi Islam dalam mewujudkan kemandirian pangan melalui tiga pilar penting yaitu ketersediaan pangan dengan konsep produksi islam melalui politik pertanian Islam yakni melalui jalan intensifikasi dan ekstensifikasi, keterjangkauan pangan dengan konsep distribusi yang berkeadilan, dan konsep pemenuhan kebutuhan pangan dengan konsep konsumsi islam