INDEKS PREDIKTIF KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI SEKOLAH DASAR DI KOTA MADIUN TAHUN 2016

Kejadian DBD di Kota Madiun terus meningkat selama 5 tahun terakhir. Mayoritas penderitanya selama 5 tahun berturut-turut adalah kelompok anak usia sekolah dasar. Penularan DBD pada anak usia sekolah dasar dapat terjadi di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun formula indeks prediktif kejadian DBD di sekolah dasar. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik menggunakan desain case control. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 30 SD dengan kejadian DBD sebagai sampel kasus dan 30 SD tidak dengan kejadian DBD sebagai sampel kontrol yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 11 variabel merupakan kandidat dalam analisis multivariat, yaitu keberadaan jentik nyamuk pada TPA (nilai p = 0,000), keberadaan breeding place potensial vektor DBD (nilai p = 0,000), keberadaan resting place potensial vektor DBD (nilai p = 0,000), kebijakan PSN DBD (nilai p = 0,000), partisipasi sekolah (nilai p = 0,107), praktik 3M di sekolah (nilai p = 0,008), penggerakan jumantik anak sekolah (nilai p = 0,041), pendidikan kesehatan UKS (nilai p = 0,000), PJB di sekolah (nilai p = 0,011), penyuluhan kesehatan rutin Puskesmas (nilai p = 0,001) dan pembinaan jumantik anak sekolah (nilai p = 0,246). Sedangkan kemitraan sekolah dengan pihak swasta (nilai p = 0, 324) bukan merupakan kandidat. Hasil akhir dari analisis multivariat terdapat 3 indikator kejadian DBD di sekolah dasar, yaitu, kebijakan PSN DBD, keberadaan jentik nyamuk pada TPA dan penyuluhan kesehatan rutin Puskemas. Formula indeks prediktif adalah -5,746 + 5,173* Kebijakan PSN DBD + 4,780* Keberadaan jentik nyamuk pada TPA + 2,719* Penyuluhan kesehatan rutin oleh Puskesmas. Indeks prediktif kejadian DBD di sekolah dasar ini diharapkan dapat membantu petugas kesehatan dalam menetapkan strategi pencegahan DBD untuk menurunkan angka kejadian DBD di Kota Madiun