PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PERAWATAN TRAKEOSTOMI DINI DAN TRAKEOSTOMI TERTUNDA PADA PENDERITA CEDERA OTAK BERAT GCS < 8 DI RSUD Dr.SOETOMO

Latar Belakang: Salah satu faktor penting berkontribusi terhadap tingginya angka kematian pada pasien dengan cedera otak berat adalah hipoksia serebral. Untuk menjamin bebasnya jalan nafas, oksigenasi adekuat dan mencegah hiperkapnea, pasien cedera otak berat memerlukan intubasi endotrakeal dan mesin ventilator. Akan tetapi Indonesia dihadapkan kendala mesin ventilator. Trakeostomi berfungsi selain membebaskan jalan nafas, mempermudah toilet bronkial juga menurunkan pneumonia. Tujuan : Mengetahui perbedaan efektifitas antara trakeostomi dini dan tertunda pada pasien cedera otak berat dalam secure airway. Bahan dan Metodologi : Penelitian ini adalah studi prospektif dengan membandingkan trakeostomi dini dan trakeostomi tertunda dalam perannnya terhadap secure airway pada pasien COB GCS < 8 di RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Menggunakan trakeostomi surgical. Hasil pemeriksaan PCO2, SO2 dan komplikasi pada trakeostomi dini dan trakeostomi tertunda pada kedua kelompok dicatat kemudian variabel-variabel bebas tersebut dianalisa statistik. Hasil dan diskusi : Dari 22 sampel yang didapat, 90,9% laki-laki, 21,7% usia produktif (< 40 tahun). Dari uji-T terbukti terdapat perbedaan bermakna PCO2 (p=0,031) antara kedua kelompok. Kesimpulan: Hasil analisis statistik ini membuktikan trakeostomi dini secara bermakna menjamin jalan nafas bebas sebagai secure airway pada pasien COB dibandingkan dengan trakeostomi tertunda