HUBUNGAN ANTARA SELF-ESTEEM DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA SMA DI SURABAYA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Self-esteem dengan Kecenderungan Perilaku Bullying pada Remaja SMA di Surabaya. Coopersmith (1967) mendefinisikan self-esteem sebagai evaluasi menyeluruh mengenai diri, menunjukkan tingkat seberapa individu memandang dirinya mampu, berarti bagi orang lain, sukses dan berharga. Self-esteem memiliki 4 dimensi; significance, competence, power dan virtue. Bullying didefinisikan sebagai kekuatan atau status untuk mengintimidasi, melukai, atau menghina orang lain yang memiliki kekuatan atau status yang lebih rendah. Regoli (2008) membagi bullying ke dalam 4 jenis; fisik, verbal, relasional dan seksual. Penelitian ini dilakukan pada 138 siswa SMA di Surabaya. Alat pengumpul data berupa kuesioner self-esteem yang terdiri dari 58 butir termasuk 8 butir lie scale dan kuisioner kecenderungan perilaku bullying yang terdiri dari 41 butir. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis statistik korelasi pearson product moment, dengan bantuan program statistik SPSS 16.00 for Windows. Dari hasil analisis data penelitian diperoleh nilai korelasi antara Selfesteem dengan Kecenderungan Perilaku Bullying pada Remaja SMA di Surabaya yaitu sebesar -0,084 dan kekuatan nilai koefisien korelasi pada dimensi significance sebesar 0,008, dimensi competence sebesar -0,068, dan dimensi power sebesar -0,097 dan dimensi virtue sebesar -0,038 yang berarti sangat lemah. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara self-esteem dengan kecenderungan perilaku bullying. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima, berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dengan kecenderungan bullying pada remaja SMA di Surabaya