HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN DEPRESI PASKA MELAHIRKAN PADA IBU BEKERJA

Ibu bekerja sering dibebankan dengan beban ganda, yang membuat ibu rentan terhadap stres. Resiko stres ini meningkat saat ibu dalam periode paska melahirkan, sehingga membuat ibu rentan mengalami depresi paska melahirkan. Depresi paska melahirkan adalah depresi pada wanita paska melahirkan (Cox, Holden, Henshaw, 2014). Salah satu faktor resiko depresi paska melahirkan adalah kurangnya dukungan sosial. Dukungan sosial adalah adanya perhatian, penghargaan, dan kasih sayang yang diterima individu dari individu lain (Sarason, dkk., 1983). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan depresi paska melahirkan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode survey. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur depresi paska melahirkan dalam penelitian ini adalah Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) yang memiliki reliabilitas 0.814. Selain itu, alat ukur yang digunakan untuk mengukur dukungan sosial dalam penelitian ini adalah Social Support Questionnaire (SSQ), yang terdiri atas jumlah dukungan sosial (SSQ_N) dengan reliabilitas 0.860 dan kepuasan dukungan sosial (SSQ_S) dengan reliabilitas 0.872. Berdasarkan uji korelasi, diperoleh nilai koefisien korelasi antara jumlah dukungan sosial dan depresi paska melahirkan sebesar - 0.243 yang berarti terdapat hubungan negatif antara jumlah dukungan sosial dengan depresi paska melahirkan pada ibu bekerja. Sementara nilai koefisien korelasi antara kepuasan dukungan sosial dan depresi paska melahirkan sebesar - 0.598 yang berarti terdapat hubungan negatif antara kepuasan dukungan sosial dengan depresi paska melahirkan pada ibu bekerja