ANALISIS KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SESUDAH PRIVATISASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2001-2013

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan usaha yang dimiliki dan dikelola oleh negara. Keberadaan BUMN dibawah pengelolaan pemerintah dianggap menghambat perkembangan kinerja keuangan BUMN dan menciptakan kebergantungan BUMN terhadap pemerintah. Privatisasi dipandang sebagai suatu strategi untuk meningkatkan kinerja keuangan BUMN. Privatisasi adalah penjualan saham Persero kepada pihak lain, baik swasta, domestik, maupun asing. Dengan adanya privatisasi, BUMN akan mendapatakan suntikan dana, sumber daya, dan teknologi yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja keuangan BUMN yang diprivatisasi melalui Initial Public Offering (IPO) sesudah privatisasi lebih baik daripada sebelum privatisasi. Sampel penelitian ini adalah BUMN yang melakukan privatisasi dengan metode Initial Public Offering (IPO) periode 2001-2013. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kinerja leverage dan likuiditas perusahaan sesudah privatisasi lebih baik daripada sebelum privatisasi pada BUMN yang diprivatisasi melalui Initial Public Offering (IPO), ditunjukkan dari adanya penurunan signifikan pada Total Debt to Total Assets dan peningkatan signifikan pada Current ratio, serta penurunan Long-Term Debt to Equity walaupun tidak signifikan. (2) Kinerja profitabilitas dan efisiensi sesudah privatisasi belum lebih baik daripada sebelum privatisasi pada BUMN yang diprivatisasi melalui Initial Public Offering (IPO), ditunjukkan dari adanya penurunan signifikan pada ROA dan ROE. ROS juga mengalami penurunan walaupun tidak signifikan. Serta total asset turnover mengalami penurunan signifikan