SINTESIS DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK ASAM 10-N-(4’- FLUOROBENZOIL) FOLAT PADA SEL HELA

Di sebagian besar negara maju, kanker merupakan penyebab kematian kedua terbesar setelah penyakit kardiovaskuler, dan persebaran penyakit kanker ini juga terjadi di negara berkembang seperti negara- negara yang berada di wilayah Amerika Selatan dan Asia. Sudah lebih dari setengah dari semua kasus kanker terjadi di negara berkembang. Pada penelitian ini sebagai senyawa penuntun adalah asam folat yang mengandung gugus farmakofor cincin dihidropteridin, yang akan dikembangkan lebih lanjut menjadi asam 10-N-(4’-fluorobenzoil)folat dengan cara mereaksikannya dengan 4-fluorobenzoil klorida. Berdasarkan perhitungan nilai parameter sifat kimia fisika dengan program ChemOffice 2010 metotreksat sebagai antikanker yang sudah digunakan secara klinis mempunyai nilai Log P : 0,94 dan MR :118,97 . Senyawa Asam 10-N-(4’-fluorobenzoil)folat mempunyai nilai Log P = 1,17 ; MR= MR = 137,31 cm3/mol sehingga senyawa Asam 10-N-(4’- fluorobenzoil)folat lebih tinggi lipofilitasnya dan koefisien steriknya dibandingkan dengan Metotreksat. Dengan adanya peningkatan lipofilitas dan Sterik (MR) dari senyawa tersebut, diharapkan dapat meningkatkan jumlah senyawa yang dapat menembus membran biologis sehingga meningkatkan jumlah senyawa yang berinteraksi dengan reseptor, sehingga berdampak pada peningkatan aktivitas biologis. Pada penelitian ini, senyawa Asam 10-N-(Fluorobenzoil)folat akan diuji terlebih dahulu secara in silico untuk melihat apakah senyawa Asam 10-N-(Fluorobenzoil)folat layak untuk disintesis. Uji in silico dilakukan menggunakan program komputer Molegro Virtual Docker. Pada uji in silico ini digunakan reseptor DHFR yang mengandung gugus farmakofor cincin dihidropteridin dengan kode protein 1DDS Senyawa asam 10-N-(4’-fluorobenzoil)folat dapat disintesis melalui reaksi asilasi terhadap asam folat oleh 4-fluorobenzoil klorida dengan hasil rendemen 9 %. Senyawa hasil sintesis kemudian diuji aktivitas biologisnya dengan menguji aktivitas sitotoksiknya secara in vitro pada sel kanker cerviks yang telah terisolasi (sel HeLa) dengan menggunakan metode MTT atau 3-(4,5-dimetiltiazol- 10-il)-10-5-difeniltetrazolium bromida. Hasil uji in vitro menunjukan bahwa baik perlakuan terhadap senyawa asam 10-N-(4’-fluorobenzoil)folat maupun kontrol positif tidak memberikan kematian sel