PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK DAUN KELOR DAN DFDBBX PADA SOKET GIGI CAVIA COBAYA TERHADAP JUMLAH EKSPRESI OSTEOKALSIN

Pencabutan gigi yang tidak diikuti dengan pengelolaan ridge alveolar dapat menyebabkan perubahan dimensi tulang alveolar. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi dokter gigi dalam pembuatan gigi tiruan atau pemasangan implan gigi. Pemberian ekstrak daun kelor, graft tulang dan kombinasi keduanya diharapkan dapat meningkatkan jumlah ekspresi osteokalsin sebagai marker biologi pembentukan osteoblas sehingga dapat mempercepat pembentukan tulang alveolar. Tujuan: Untuk mengetahui peran induksi kombinasi ekstrak daun kelor dan DFDBBX terhadap jumlah ekspresi osteokalsin pada soket pencabutan gigi. Material dan metode: 56 ekor Cavia cobaya dibagi menjadi 8 grup dengan masingmasing grup 7 ekor. Kemudian dilakukan pencabutan pada gigi insisif kiri bawah Cavia cobaya. Kelompok I: PEG selama 7 hari. Kelompok II: PEG selama 30 hari. Kelompok III: esktrak daun kelor dan PEG selama 7 hari. Kelompok IV: ekstrak daun kelor dan PEG selama 30 hari. Kelompok V: DFDBBX dan PEG selama 7 hari. Kelompok VI: DFDBBX dan PEG selama 30 hari. Kelompok VII: kombinasi ekstrak daun kelor, DFDBBX, PEG selama 7 hari. Kelompok VIII: kombinasi ekstrak daun kelor, DFDBBX, PEG selama 30 hari. Setelah 7 dan 30 hari, Cavia cobaya dikorbankan, jumlah ekspresi osteokalsin dihitung dengan mikroskop cahaya dengan pembesaran 1000x. Perhitungan statistik dilakukan dengan uji One-way ANOVA dan tukey HSD. Hasil: Penelitian ini menunjukkan peningkatan jumlah ekspresi osteokalsin mulai dari kelompok kontrol, DFDBBX,ekstrak daun kelor, kombinasi DFDBBX dan ekstrak daun kelor. Kesimpulan: Kombinasi ekstrak daun kelor dan DFDBBX dengan konsentrasi zat aktif 2% efektif dalam meningkatkan jumlah ekpresi osteokalsin