ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA KERANG SIMPING (Placuna placenta) DI PERAIRAN PESISIR UTARA KABUPATEN GRESIK

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka simpulan dari penelitian ini adalah : Konsentrasi timbal dalam air di stasiun Pelabuhan Gresik sebesar 0,0281 mg/L, konsentrasi timbal dalam sedimen 8,86 mg/kg, dan konsentrasi timbal dalam daging kerang simping Berdasarkan pengujian laboratorium, dari ketiga stasiun tersebut berada antara 0,3433-0,865 mg/L. Kandungan logam berat timbal air pada stasiun 1, 2 dan 3 berada dibawah ambang batas maksimum yang ditetapkan dibawah ambang batas maksimum yang ditentukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 sebesar 0,03 mg/L. Kandungan logam berat pada sedimen masih berada dibawah ambang batas maksimum yang ditentukan berdasarkan ANZECC (Australian and New Zealand Environment and Conservation Council) dan ARMCANZ (Agriculture and Resource Management Council of Australia and New Zealand) (2000), sebesar 50 mg/kg. dan kandungan timbal pada daging kerang simping masih berada di bawah ambang batas yang ditentukan berdasarkan Standart Nasional Indonesia (7387:2009) sebesar 1,5 mg/kg. 6.2 Saran Hasil pengamatan kandungan logam berat pada daging kerang simping menunjukkan bahwa kerang simping di tiga stasiun perairan pesisir Utara Jawa, kabupaten Gresik masih layak untuk dikonsumsi, namun masyarakat tetap harus membatasi tingkat konsumsi yang berlebihan dan perlu adanya penyuluhan dan pengawasan dari pemerintah dan instansi-instansi terkait kepada kalangan industri penghasil limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun untuk mengelola limbah secara terpadu agar aman bagi lingkungan sekitar