PERANAN INDUSTRI HASIL TEMBAKAU (IHT)TERHADAP EKONOMI JAWA TIMUR MELALUI KEBIJAKAN TARIF CUKAI DAN PAJAK

Setiap tahun, pemerintah mengeluarkan kebijakan pengalokasian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan Pajak Rokok Daerah (PRD). DBHCHT dan PRD diperoleh melalui cukai yang diterima oleh negara setiap tahun. Kebijakan tarif cukai yang meningkat setiap tahun berdampak pada nilai cukai yang diterima negara. Tujuan utama dilaksanakan kebijakan tersebut adalah untuk mengendalikan konsumsi produk hasil tembakau. Penelitian ini menganalisis dampak kenaikan tarif cukai produk tembakau serta dampak realokasi DBHCHT dan PRD terhadap sektor ekonomi di Jawa Timur yang merupakan sentra Industri Hasil Tembakau (IHT). Penelitian ini menggunakan - analisis Tabel Input-Ouput Jawa Timur 2010 klasifikasi 110 sektor berdasarkan transaksi domestik harga produsen. Dampak kenaikan tarif cukai terhadap sektor ekonomi diuji dengan menginjeksi pajak tak langsung akibat peningkatan tarif cukai dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) rokok pada 2016. Dampak realokasi subsidi terhadap sektor ekonomi diuji dengan menginjeksi perubahan alokasi anggaran subsidi pada 2016. Hasil analisis menunjukkan bahwa kenaikan tarif cukai memberikan dampak yang signifikan terhadap inflasi di sektor IHT sedangkan realokasi subsidi memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan output sektor perkebunan tembakau