PERSONAL HYGIENE ANAK ASUH DI UPTD KAMPUNG ANAK NEGERI KOTA SURABAYA

Perilaku personal hygiene dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan personal hygiene anak asuh di UPTD Kampung Anak Negeri Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel dari penelitian sebesar 30 anak untuk kuesioner dan 7 informan untuk indepth interview, dengan penentuan sampel penelitian menggunakan cara purposive sampling. Pengambilan data dengan cara kuesioner dan indepth interview terhadap karakteristik responden, tipe temperamen, persepsi pola asuh, dan perilaku personal hygiene. Analisis data yang digunakan adalah dengan tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 12-16 tahun. Sebagian besar responden tidak bersekolah. Mayoritas responden pernah berada di jalan lebih dari 7 bulan. Sebagian besar responden masuk UPTD karena mengamen. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik. Mayoritas responden memiliki tipe temperamen plegmatis. Sebagian besar responden memiliki persepsi pola asuh demokratis. Sebagian besar responden memiliki persepsi personal hygiene baik. Sebagian besar responden dengan pengetahuan baik memiliki persepsi personal hygiene baik sebanyak 18 anak (81.8%). Responden dengan tipe temperamen koleris berpersepsi personal hygiene baik sebanyak 5 anak (100%). Responden dengan tipe temperamen melankolis dan plegmatis berpersepsi personal hygiene baik sebanyak 1 anak (100%). Responden dengan persepsi pola asuh otoriter, demokratis dan permisif memiliki persepsi personal hygiene baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar responden dengan pengetahuan baik memiliki persepsi personal hygiene baik. Responden dengan tipe temperamen koleris, tipe temperamen melankolis dan plegmatis berpersepsi personal hygiene baik. Responden dengan persepsi pola asuh otoriter, demokratis dan permisif memiliki persepsi personal hygiene baik. Sebaiknya pengasuh melakukan pengecekan kebersihan mulut dan gigi setiap pagi dan psikolog membantu menasihati anak asuh dengan temperamen sanguinis untuk tertib melakukan kebersihan diri