ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT REMAJA UNTUK MENCEGAH PERILAKU SEKS PRANIKAH (Studi Pada Siswi SMA Di Kabupaten Trenggalek)

Jumlah kejadian hamil diluar nikah pada remaja Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Kehamilan ini disebabkan oleh adanya perilaku seks pranikah yang dilakukan oleh remaja. Kehamilan ini dapat menyebabkan jumlah angka kematian ibu di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Kematian ini diakibatkan karena usia ibu yang terlalu muda saat hamil dan melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi niat remaja untuk mencegah perilaku seks pranikah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Responden dalam penelitian ini diambil sejumlah 75 siswi dari total populasi 182 siswi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana. Responden melakukan pengisian kuesioner dengan teknik self-administered questionnaire. Variabel terikat dalam penelitian ini ialah niat mencegah perilaku seks pranikah. Sedangkan variabel bebasnya ialah tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman, paparan media, sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan kontrol yang dirasakan. Hasil uji regresi logistik dengan metode backward diperoleh bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh ialah Kontrol perilaku yang dirasakan responden (p-value = 0,011 < α = 0,05 ; OR=0,119). Kontrol perilaku yang dirasakan responden mempengaruhi niat mereka untuk mencegah perilaku seks pranikah. Responden yang memiliki kontrol perilaku yang baik berpeluang memiliki niat mencegah perilaku seks pranikah 0,119 kali lebih besar daripada yang kontrol perilakunya kurang. Sedangkan faktor pendidikan, pengetahuan, pengalaman, paparan media, sikap terhadap perilaku, dan norma subyektif yang dimiliki responden tidak berpengaruh terhadap niat mereka untuk mencegah perilaku seks pranikah. Upaya promosi kesehatan tentang pencegahan perilaku seks pranikah perlu ditingkatkan melalui kerjasama antara tenaga kesehatan dan pihak sekolah. Dinas kesehatan perlu meningkatkan upaya pencegahan perilaku seks pranikah melalui program promosi, konsultasi, dan penyediaan pelayanan kesehatan remaja. Siswi perlu dilibatkan dalam program kesehatan reproduksi remaja untuk meningkatkan upaya pencegahan seks pranikah di sekolah. Selain itu, promosi kesehatan dengan sasaran tempat-tempat umum perlu ditingkatkan. Kemampuan orang tua dalam memanfaatkan media dapat mendukung upaya mencegah perilaku seks pranikah dirumah