PEMERIKSAAN EKTOPARASIT PADA IKAN KOI (Cyprinus carpio L) DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR (BBPBAT) SUKABUMI

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumberdaya perairan yang cukup besar untuk kegiatan budidaya. Budidaya ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang menjadi komoditas perdagangan yang potensial di dalam maupun di luar negeri. Budidaya ikan hias yang diminati salah satunya adalah budidaya ikan Koi. Budidaya ikan Koi dipilih karena ikan hias ini memiliki warna tubuh yang cantik dan bentuk badan ideal membuat ikan Koi memiliki prospek penjualan yang baik dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Budidaya ikan Koi tidak terlepas dari adanya serangan penyakit yang dapat disebabkan oleh parasit, bakteri, dan virus. Serangan ektoparasit pada ikan Koi (Cyprinus carpio L) dapat mengakibatkan kerugian berupa mortalitas, menurunnya produksi ikan, serta rendahnya nilai jual ikan. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini untuk mengetahui metode pemeriksaan ektoparasit pada ikan Koi dan mengetahui jenis ektoparasit yang menyerang ikan Koi. Metode kerja yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pengambilan sampel data meliputi data primer dan sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, partisipasi aktif dan studi pustaka. Sampel diambil acak dari kolam pemeliharaan sebanyak 20 ekor sampel kemudian diperiksa dengan metode natif yaitu scrapping pada permukaan tubuh dan filament insang. Jenis ektoparasit dan prevalensi ikan Koi setelah dilakukan pemeriksaan dengan cara scrapping adalah Trichodina sp. 85 %, Dactylogyrus sp. 65 %, Gyrodactylus sp. 50 %, Myxobollus sp. 10 %, Glossatella sp. 15 % dan Argulus sp. 5 %. Intensitas atau tingkat keparahan parasit pada ikan Koi pada permukaan tubuh dan insang adalah Trichodina sp. 47 (ind/ekor), Dactylogyrus sp. 3,92 (ind/ekor), Gyrodactylus sp. 1,9 (ind/ekor), Myxobollus sp. 1 (ind/ekor), Glossatella sp. 3,33 (ind/ekor) dan Argulus sp. 1 (ind/ekor)