PEMERIKSAAN BAKTERI Salmonella sp. PADA IKAN SARDIN BEKU SECARA KONVENSIONAL DI BALAI KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KELAS I SURABAYA II

Ikan Sardin (Sardinella sp.) merupakan salah satu komoditas ikan laut yang cukup populer dalam lalu lintas ekspor – impor perikanan dunia dan banyak di ekspor oleh berbagai negara dengan bentuk frozen fish, termasuk Indonesia. Salah satu persyaratan ekspor yang di tetepkan oleh negara maju pada komoditas perikanan adalah terbebas dai bakteri patogen. Ikan Sardin (Sardinella sp.) merupakan komoditas perikanan yang mudah mengalami kerusakan dan penurunan mutu karena sangat rentan terkontaminasi oleh bakteri. Bakteri merupakan mikroorganisme yang sering ditemukan pada komoditas perikanan. Salah satu bakteri patogen yang sangat mengkhawatirkan adalah Salmonella sp. Kontaminasi bakteri Salmonella sp. pada ikan Sardin akan sangat merugikan masyarakat luas. Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal 18 Januari sampai 05 Februari 2016 di Balai Krantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya II. Tujuan dari pelaksanaan PKL ini adalah untuk mengetahui metode pemeriksaan bakteri Salmonella sp. pada ikan Sardin (Sardinella sp.) beku serta mengetahui segala permasalahan dan kendala yang terjadi dalam pemeriksaan bakteri Salmonella sp. pada Ikan Sardin (Sardinella sp.) beku. Metode kerja yang digunakan dalam praktek kerja lapang (PKL) ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan sekunder. Pengabilan data dilakukan dengan cara mendatangi lokasi kegiatan praktek kerja lapang, partisipasi aktif dalam pemeriksaan bakteri, dokumentasi, serta studi pustaka. Metode pemeriksaan bakteri Salmonella sp. pada ikan Sardin (Sardinella sp.) beku ini dilakukan dengan menggunakan metode konvensional yang di mulai dari proses pra pengkayaan bakteri, pengkayaan bakteri pada media Rappaport- Vasiliadis (RV) dan Tetrathionate Broth (TTB), Isolasi Bakteri kedalam media selektif agar Bismuth Sulfite Agar (BSA). Xylose Lysine Desorycholate (XLD) agar dan Hectoen Enteric (HE) agar, Uji Biokimia, hingga proses terakhir yaitu identifikasi bakteri Salmonella sp. yang membandingkan hasil uji biokimia bakteri dengan reaksi karakteristik Salmonella sp pada pengujian biokimia yag telah dilakukan sebelumnya. Hasil kegiatan pemeriksaan bakteri Salmonella sp. pada Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya II, ditemukan 3 sampel yang terbukti positif (+) mengandung bakteri Salmonella sp dari total 11 sampel yang diperiksa. Sehingga Balai Karantina Ikan berhak melakukan tindakan pemusnahan pada 3 sampel yag terbukti positif. Sedangkan untuk sampel yang terbukti negatif, akan di keluarkan sertifikat kesehatan sebagai bukti hasil pemeriksaan dan dapat dijadikan bukti valid yang menyatakan bahwa ikan sardin tersebut terjamin keamanannya dari bakteri Salmonella sp. sehingga dapat di lalulintaskan di pasar domestik maupun mancanegara