ANALISIS KANDUNGAN BORAKS PADA BAKSO YANG BEREDAR DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR NEGERI LEMAHPUTRO III KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016

Masalah pangan di Indonesia sangat kompleks adalah penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) pada makanan yaitu boraks. Pada tahun 2013 – 2015, makanan jajanan di sekolah masih mengandung boraks adalah bakso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakso yang dijual di lingkungan sekolah mengandung boraks atau tidak dan mengidentifikasi faktor risikonya. Rancangan penelitian adalah observasional dengan pendekatan cross sectional study. Wawancara dilaksanakan pada 10 pedagang bakso. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuisioner dan pengamatan secara langsung di tempat jualan. Variabel bebas penelitian adalah perilaku dan karakteristik pedagang sedangkan variabel terikat adalah kandungan boraks pada bakso. Hasil penelitian di uji secara statistik dengan uji fisher exacts pada tingkat kepercayaan 95% menggunakan SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh perilaku meliputi pengetahuan (p =0,033), sikap (p = 0,033), tindakan (p = 0,033) pedagang bakso dan ada pengaruh karakteristik pedagang meliputi usia (p = 0,33) terhadap penambahan boraks pada bakso. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah perilaku dan karakteristik pedagang berpengaruh terhadap pemakaian boraks pada bakso. Saran kepada pemerintah untuk meningkatkan pengawasan melalui pemantauan terhadap penjual makanan baik itu di lingkungan sekolah atau tempat penjualan bahan makanan. Saran untuk masyarakat untuk cermat mengenali bakso yang mengandung boraks berdasarkan kondisi fisik bakso