IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI CACING EKTOPARASITBAWAL BINTANG (Trachinotus blochii) DENGAN UKURAN YANG BERBEDA PADA KERAMBA JARING APUNG DI BALAIPERIKANAN BUDIDAYA LAUT SEKOTONG, LOMBOK, NUSA TENGGARA BARAT

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) merupakan komoditas baru yang menjadi unggulan perikanan budidaya laut dalam usaha pengembangan melalui kegiatan Demonstration Farm (Demfarm).Produksi benih ikan bawal bintang mengalami peningkatan dari 290.000 ekor hingga mencapai 396.820.000 ekor.Meningkatnya permintaan pasar internasional mendorong kegiatan budidaya ikan bawal bintang di keramba jaring apung untuk menjaga ketersediaan stok ikan. Hambatan yang dialami dalam proses budidaya yaitu adanya mikroorganisme patogen yang mengganggu keberlangsungan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesies dan prevalensi cacing ektoparasit yang menginfestasi bawal bintang (Trachinotus blochii) pada ukuran 3-10 cm danukuran 20-30 cm di keramba jaring apung Balai Perikanan Budidaya Laut, Sekotong Lombok.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.Parameter utama yang diamati merupakan jenis spesies cacing ektoparasit dan prevalensi terhadap ukuran yang berbeda. Parameter pendukung adalah kualitas air pada keramba jaring apung meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas dan amonia. Cacing ektoparasit yang ditemukan menginfestasi ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) adalah Neobenedenia girellae yang ditemukan pada permukaan tubuh, sirip dan mata. Prevalensi cacing ektoparasit ikan bawal bintangtermasuk dalam kategoriOften pada ikan berukuran 3-10 cm sebesar 15% dan pada ikan berukuran 20-30 cm sebesar 45,84% yang termasuk dalam kategori Commonly. Prevalensi cacing ektoparasit ikan bawal bintang ukuran 3-10 cm dan ukuran 20-30 cm tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p > 0,05)