PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, PROFITABILITY, LEVERAGE DAN CAPITAL EXPENDITURE TERHADAP FIRM VALUE PADA PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014

Perusahaan-perusahaan BUMN dibangun dengan tujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan yang dapat dilihat dari kemakmuran para pemegang sahamnya. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar saham (market value of all outstanding stock) dan nilai pasar hutang (market value of all debt) dibandingkan dengan nilai seluruh modal yang ditempatkan dalam aktiva produksi (replacement value of all production capacity), maka nilai perusahaan dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu dari sisi potensi nilai pasar suatu perusahaan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah growth opportunity, Profitability, Leverage & Capital Expenditure. Penelitian ini menguji pengaruh growth opportunity, profitability, Leverage & Capital expenditure terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis. Metode Analisis Regresi linier berganda digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan obyek penelitian Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 hingga 2014. Populasi BUMN tersebut terbagi ke dalam beberapa sektor industri, serta pemilihan sampel ditentukan sesuai dengan kriteria sampel penelitian yang telah ditetapkan, kemudian diperoleh 9 perusahaan dengan 45 sampel penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakauratan sebesar (α) = 5% = 0,05. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa growth opportunity memiliki signifikansi 0,356 yang artinya lebih besar dari tingkat keyakinan 0,05 sehingga growth opportunity tidak berpengaruh pada nilai perusahaan dan hipotesis ditolak. Untuk profitability memiliki signifikansi 0,007 yang artinya lebih kecil dari tingkat keyakinan 0,05 sehingga profitability berpengaruh pada nilai perusahaan dan hipotesis diterima. Untuk Leverage memiliki signifikansi 0,839 yang artinya lebih besar dari tingkat keyakinan 0,05 sehingga hipotesis ditolak. Sedangkan untuk capital expenditure memiliki signifikansi 0,262 lebih besar dari tingkat keyakinan 0,05, yang artinya capital expenditure tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis ditolak