ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN UPAH MINIMUM PADA TIGA PERUSAHAAN ALAS KAKI DI KABUPATEN SIDOARJO

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi reaksi penyesuaian ketenagakerjaan yang diterapkan tiga perusahaan alas kaki di Kabupaten Sidoarjo terhadap kenaikan UMK Sidoarjo tahun 2015. Penelitian ini berupaya menjelaskan respon perusahaan yang mempertahankan daya saing produknya di tengah lonjakan Upah Minimum Kabupaten Sidoarjo tahun 2015. Perusahaan alas kaki diamati dalam penelitian ini karena perusahaan ini bersifat padat karya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilakukan melalui wawancara dengan pengusaha CV. M, Pengerajin W, manajer sumber daya manusia PT.X, karyawan, Asosiasi Persepatuan Indonesia Cabang Jawa Timur, Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Timur, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo. Observasi terhadap kondisi fisik perusahaan, kegiatan, publikasi, dan dokumentasi Peraturan Gubernur Jawa Timur dilakukan untuk memperkuat kesimpulan dari hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga perusahaan dalam industri alas kaki nasional yang memiliki struktur pasar oligopoli ketat, hanya Pengerajin W yang tidak merespon lonjakan kenaikan UMK Kabupaten Sidoarjodi tahun 2015. Sementara itu, PT. X melakukan penyesuaian dalam ketenagakerjaan melalui (1) Sebagian besar karyawan produksi bekerja dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), bukan karyawan tetap; (2) Perusahaan mengajukan permohonan penangguhan pelaksanaan UMK 2015; (3) Perusahaan masih bertahan dengan proses produksi padat karya; (4) Perusahaan melakukan relokasi pabrik ke Kabupaten Nganjuk yang memiliki UMK lebih rendah dari Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan, CV. M meresponnya dengan memberikan kenaikan upah tenaga kerja meskipun nilainya kurang dari UMK Kabupaten Sidoarjo tahun 2015