PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK Spirulina platentis PADA PAKAN IKAN GURAME TERHADAP HISTOPATOLOGI INSANG DAN KELANGSUNGAN HIDUP SETELAH DIINFEKSI Aeromonas hydrophila

Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan ikan konsumsi yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Produksi ikan gurame selama 4 tahun terakhir menunjukkan angka pertumbuhan rata-rata sebesar 17,70%. Kendala dalam budidaya ikan gurame diantaranya adalah timbulnya penyakit, salah satunya akibat Aeromonas hydrophila. Bakteri A. hydrophila adalah penyebab penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang menyerang beberapa spesies ikan air tawar dan merupakan penyakit utama yang menjadi kendala dalam bisnis budidaya perikanan. Bakteri A. hydrophila dapat menginfeksi ikan melalui insang. Kerusakan insang menyebabkan fungsi insang menjadi tidak optimal dan dapat mengganggu respirasi, akhirnya menyebabkan kematian. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan imunostimulan, salah satunya dengan menggunakan mikroalga jenis Spirulina platensis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan dosis terbaik ekstrak air panas Spirulina platensis terhadap histopatologi insang dan kelangsungan hidup ikan gurame (Osphronemus gouramy) setelah diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap 5 perlakuan 3 ulangan. Parameter utama yang diamati adalah histopatologi insang dan kelangsungan hidup ikan gurame. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian ekstrak air panas Spirulina platensis terhadap histopatologi insang yaitu dapat memperkecil rata-rata kerusakan pada lamella insang (p