KOMPONIS FILM DI SURABAYA

Penelitian yang membahas mengenai komponis film di Surabaya ini mendeskripsikan bagaimana komponis film sebagai sebuah subsistem yang tergolong jarang diketahui oleh masyarakat. Hal tersebut dianggap menarik oleh peneliti karena komponis film dan film merupakan sebuah sistem yang sudah menjadi satu bagian yang identik. Komponis film di Surabaya sendiri menjadi sebuah objek yang menarik karena Surabaya sebagai kota terbesar kedua telah melahirkan heterogenitas kegiatan, dan komponis film yang menjadi bagian dari subsistem tersebut telah dilirik oleh sebagian masyarakat di kota ini. Penelitian ini dilakukan di kota Surabaya dengan menggunakan metode kualitatif dan tipe deskriptif dari wawancara mendalam yang menggunakan informan sebagai subyek yang disampaikan oleh enam komponis film yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan teori aktivitas dari Vygotsky, teori fungsionalisme struktural dari Radcliffe-Brown dan teori positivisme logis dari Auguste Comte sebagai alat untuk mengolah dan menganalisis data. Hasil penelitian ini memaparkan tentang bagaimana komponis film melakukan aktivitasnya, bagaimana para sineas dan masyarakat mengapresiasi karya mereka dan bagaimana mereka menjaga eksistensi mereka. Hal tersebut dapat mereka kembangkan melalui sarana media sosial dan online video sharing website, social networking melaui perkenalan dengan komunitas penggiat film di Surabaya yang banyak mengikuti festival-festival film dan pada akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan proyek komersil