KARAKTERISASI KEMASAN BIODEGRADABLE YANG DIPRODUKSI DARI KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DAN KITOSAN DENGAN SORBITOL SEBAGAI PLASTICIZER

Kemasan makanan merupakan hal penting yang digunakan untuk melindungi bahan makanan dari kerusakan. Hampir semua bahan pengemas makanan saat ini menggunakan plastik. Namun, penggunaan plastik sebagai bahan pengemas menghadapi berbagai persoalan lingkungan yaitu sifatnya yang tidak dapat diuraikan secara alami (nonbiodegradable) sehingga dapat mencemari lingkungan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran manusia akan masalah ini, maka alternatif pemecahan masalah yang dibutuhkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat penggunaan plastik sebagai kemasan makanan adalah dengan penggunaan kemasan biodegradable. Kemasan biodegradable yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama yang berupa tepung tapioka dan bahan tambahan yang berupa kitosan dan sorbitol sebagai plasticizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh plasticizer sorbitol terhadap karakteristik (ketebalan, kuat tarik, dan persen pemanjangan) kemasan biodegradable yang dihasilkan serta mengetahui volume plasticizer sorbitol terbaik untuk kemasan biodegradable yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah volume sorbitol 0,5 ml; 1,5 ml; dan 2 ml. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata ketebalan antara 0,15 mm-0,25 mm, kuat tarik antara 21,55 MPa-32,63 MPa, dan persen pemanjangan antara 2,50%-3,67%. Perlakuan penambahan volume sorbitol terbaik untuk karakteristik kemasan biodegradable yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah perlakuan B (volume sorbitol 1,5 ml)