PENINGKATAN KUALITAS CRUDE FISH OIL (CFO) HASIL SAMPING PENGALENGAN IKAN LEMURU (Sardinella longiceps)MENGGUNAKAN ADSORBEN ZEOLIT

Industri pengalengan di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 41 perusahaan pengalengan dan mampu memproduksi 315 ribu ton. Pengalengan ikan dapat menghasilkan hasil samping berupa minyak ikan. Minyak yang tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan gangguan pada kesehatan dan pencemaran lingkungan. Permintaan pasar dalam negeri minyak ikan sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tingginya nilai impor minyak ikan pada tahun 2011 sebesar 4.666 ton dengan nilai nominal 17.555 juta dolar Amerika. Upaya untuk menanggulangi pencemaran lingkungan dari limbah cair hasil pengalengan ikan dan untuk memenuhi kebutuhan pasar minyak ikan maka minyak hasil samping pengalengan dapat dimanfaatkan melalui pemurnian. Pemurnian minyak ikan dapat dilakukan dengan menggunakan adsorben zeolit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi adsorben zeolit yang efektif untuk meningkatkan kualitas dari minyak ikan hasil samping pengalengan ikan lemuru. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi pemberian adsorben zeolit yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Karakteristik awal minyak ikan kasar sebelum perlakuan yaitu bilangan peroksida 10,95 ± 0,76 meq/kg, bilangan anisidin 41,83 ± 0,11 meq/kg, total oksidasi 63,72 ± 1,62 meq/kg, asam lemak bebas 32,25 ± 0,12%. Perlakuan dengan menggunakan adsorben zeolit dapat meningkatkan kualitas minyak ikan. Konsentrasi yang efektif meningkatkan kualitas minyak ikan yaitu konsentrasi 5% yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan lain. Penggunaan adsorben zeolit teraktivasi dengan konsentrasi 5% dapat diaplikasikan pada proses pemurnian industri minyak ikan