Domestic Politics and Indonesia's Foreign Policy on the Arab-Israeli Conflict

This paper examines Indonesian foreign policy on the Arab-Israeli conflict. This conflict has been concerned by the Government of Indonesia since Indonesia existed as a nation-state because of two reasons: firstly, a domestic sentiment especially Indonesian Muslim and secondly, the involvement of the major powers in the world in this conflict. The government response to the conflict is based on the views that Israel has occupied Palestinian territory illegally and the Government of Indonesia has supported Palestinian independence state. However, how the regimes have realized this policy in the history of Indonesian foreign policy on this conflict is not similar. The differences are shaped by domestic politics and international considerations. Keywords: the Arab-Israeli conflict, Indonesian foreign policy, Islam. Tulisan ini membahas dinamika politik luar negeri Indonesia berkaitan dengan konflik Arab-Israel. Konflik ini menjadi perhatian pemerintah Indonesia sejak berdirinya negara ini. Hal ini didasari oleh dua hal. Pertama, konflik ArabIsrael menyangkut sentimen domestik, khususnya Muslim Indonesia. Kedua, perhatian masyarakat internasional khususnya negara-negara besar terhadap permasalahan ini sangat tinggi. Dasar berpijak pemerintah Indonesia menanggapi konflik ini antara satu rezim dengan rezim lain relatif sama, yaitu bahwa pendudukan Israel atas Palestina adalah ilegal dan pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina. Namun, implementasi dari tiap rezim atas garis kebijakan ini berbeda-beda, dipengaruhi oleh dinamika politik domestik dan internasional. Kata-Kata Kunci: konflik Arab-Israel, politik luar negeri Indonesia, Islam