HUBUNGAN TERJADINYA GANGGUAN PERNAFASAN DENGAN MASA KERJA, PEMAKAIAN APD DAN KEBIASAAN MEROKOK BAGIAN PENGAMPLASAN DI PT. KHARISMA DUTA UTAMA GRESIK

Gangguan pernafasan akibat kerja, biasa diartikan oleh masyarakat awam sebagai asma, merupakan suatu penyakit saluranpernafasan yang ditandai oleh gejala batuk dan sesak nafas akibat paparan berbagai macam baham di tempat kerja. Gejala-gejala tersebut timbul akibat kontraksi otot-otot yang melapisi saluran pernafasan yang menyebabkan penyempitan saluran masuknya udara. Mengingat besarnya dampak dari gangguan pernafasan akibat kerja tersebut, maka perlu diadakan kajian ilmiah untuk menentukan tindakan pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan masa kerja, kebiasaan merokok, dan pemakaian pelindung diri masker dengan keluhan gangguan pernafasan pada tenaga kerja bagian pengamplasan. Penelitian ini bersifat analitik dengan metode pengumpulan data secara observasional. Jika dilihat dari segi waktu, penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh populasi karyawan yang bekerja di bagian pengamplasan sebanyak 38 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 38 tenaga kerja bagian pengamplasan, 18 orang mengalami keluhan gangguan pernafasan. Hasil analisa signifikansi hubungan menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel kebiasaan merokok, pemakaian pelindung diri, dan masa kerja dengan terjadinya keluhan gangguan pernafasan yang dialami tenaga kerja. Untuk mengurangi keluhan gangguan pernafasan pada tenaga kerja bagian pengamplasan, manajemen perlu menyediakan APD yang sesuai dengan kebutuhan di tempat kerja ataupun bahaya yang ada di tempat kerja. Selain itu, perusahaan juga perlu menyediakan fasilitas pemeriksaan kesehatan berkala agar penyakit akibat kerja dapat terdeteksi lebih dini