DISONANSI KOGNITIF PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

Merokok merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai masalah kesehatan. Namun masih banyak ditemukan perilaku merokok di kalangan mahasiswa. Bahkan mahasiswa Fakultas Kedokteran pun masih ditemukan merokok, sekalipun mereka telah mempelajari dampak merokok bagi kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis disonansi kognitif perilaku merokok pada mahasiswa kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif. Pengumpulan data penelitian menggunakan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling. Responden penelitian adalah mahasiswa kedokteran yang aktif di Universitas Airlangga, baik yang merokok maupun yang tidak merokok. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner berisi variabel yang diteliti yaitu pengetahuan, sikap, pengaruh keluarga dan teman, uang saku, disonansi kognitif, dan sumber disonansi (nilai yang dianut dan pengalaman masa lalu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada usia 19-22 tahun, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki, dan sebagian besar responden merokok. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup tinggi dan sikap cukup baik mengenai rokok dan perilaku merokok. Sebagian besar keluarga memberikan pengaruh yang baik, sedangkan teman memberikan pengaruh buruk terhadap responden. Uang saku yang didapatkan responden selama sebulan termasuk dalam kategori sedang dan tinggi. Responden memiliki hasil yang sama terkait terjadi atau tidak terjadinya disonansi kognitif perilaku merokok. Sebagian besar responden memiliki nilai yang dianut baik dan pengalaman masa lalu yang sedikit terhadap rokok. Hasil analisis isi data menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan pengetahuan tinggi, sikap yang cukup baik, pengaruh keluarga dan teman yang buruk, nilai yang dianut buruk serta pengalaman masa lalu yang sedikit terkait rokok dapat mengakibatkan terjadinya disonansi kognitif perilaku merokok. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya pengaruh dari variabel yang diteliti terhadap terjadinya disonansi kognitif perilaku merokok pada responden kecuali pada uang saku. Pentingnya pengawasan serta seleksi awal yang lebih ketat terhadap calon mahasiswa baru kedokteran dapat membentuk pribadi dan perilaku calon dokter